Anu



Namanya Anu, Ia tak lagi mencari
Kini, ia telah menemukan jawaban dari setiap pertanyaannya
Kepada gurunya ia bersandar
Jika gurunya bilang A, maka ia akan bilang A
Ia murid penurut, sungguh murid penurut
Baginya, gurunya adalah yang terbaik, dan
Ia adalah kedua yang terbaik
Yang lain tak lebih baik, “bodoh” katanya.
“Harus begini, seharusnya begitu,” kata Anu.
Sepanjang hari ia berbicara hal-hal ideal menurutnya.
Apa yang berbeda darinya, adalah bencana.
“Bukan begitu, kata guruku,” ngototnya.
Saban hari ia menunjukan betapa ia tahu segala hal
Bicara hukum, ayo. Bicara ekonomi, hajar
Bicara Agama, ok. Bicara sastra, boleh.
Bicara sosial, kita duduk seharian.
Bicara mahasiswa, sudah berapa buku yang kau baca?
Bicara organisasi, saya yang paling tahu. Itulah Anu.
Hanya satu yang ia tak ketahui: Ilmu padi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tommy J. Pisa; Masih Seperti yang Dulu

Teori Kewenangan

Dialog (di balik) Hujan