Pengalaman Operasi Benjolan Payudara

Tiga minggu lalu, saya menjalankan operasi payudara karena ditemukan benjolan. Prosesnya begitu cepat. Tak cukup seminggu dari rujukan awal dari faskes pertama. Sebelumnya, 5 bulan yang lalu, saya melakukan pemeriksaan payudara di salah satu RS di kampung halaman saya. Dari hasil USG ditemukan benjolan pada payudara kiri saya. Lima bulan setelahnya, saya melakukan pemeriksaan lagi di salah satu RS di Kota tempat saya melanjutkan studi. Saya memperlihatkan hasil USG pertama saya pada dokter yang menangani saya. Setelah dilakukan pemeriksaan, kata dokter harus dioperasi. Saya sempat bertanya, apakah mungkin benjolannya menghilang dengan minum obat. Dokter mengatakan tidak. Akhirnya, saya mengiyakan untuk dioperasi. Dari hasil USG kedua saya, ada benjolan di payudara kiri dan kanan. Pada USG awal, hanya ada di payudara kiri. Setelah di-USG, saya juga diwajibkan rontgen, cek darah, dan swab sebelum operasi.

Jujur, awalnya saya tidak merasa khawatir ataupun takut, karena saya sedang berada dalam mood yang bagus. Ya, sebelumnya saya menemani teman saya menjalani operasi, dan tidak ada hal dramatis yang saya lihat dari dia pasca operasi. Hal tersebut memberikan saya kekuatan untuk naik meja operasi.

Saya masuk ke RS hari senin, dan keesokan harinya diwajibkan berpuasa, dan Selasa malam saya dioperasi. Ketika menunggu giliran operasi, mood saya berubah jadi kacau. Lapar, karena sedang berpuasa, dan jadwal operasi yang molor. Awalnya saya yang tidak takut, akhirnya ketakutan melihat orang yang keluar dari ruangan operasi. “sakit” itulah teriakan mereka. Jujur, saat itu, saya sangat khawatir dan takut. Tiba saatnya giliran saya yang masuk ke ruang operasi. Sebelumnya, saya berpesan kepada teman saya untuk membangunkan saya jika saya bicara kotor ataupun kasar pasca operasi. Saya takut melantur.

Saya ingat setelah saya sadar, saya berteriak memanggil nama teman saya yang mendampingi saya saat itu. Saya meminta tolong padanya untuk menelpon keluarga saya  yang ada di kampung bahwa saya sudah operasi dan dalam keadaan baik-baik saja. Pasca sadar, saya juga langsung meminta dipakaikan masker hahahaha teman saya pun memasangkan masker, dan saya menolak masker tersebut dan meminta masker baru hahaha. Ya, dengan mata yang masih terpejam, saya masih peduli protokol kesehatan.

Apa rasanya pasca operasi? Rasanya seperti disayat, tapi itu tidak berlangsung lama, setelah diberikan obat anti nyeri sudah tidak terasa. Saya merasakan  payudara kiri saya berkedut ketika memegang gagang pintu ataupun menekan botol sabun. Setelah operasi hari selasa, pada Kamis pagi saya sudah diizinkan keluar dari RS. Saya diberikan beberapa obat, salah satunya obat pereda nyeri. Namun, saya tidak mengonsumsinya karena saya merasa bekas operasi saya tidak lagi nyeri.

Setelah keluar dari RS, saya pulang ke indekost. Ya, sendiri di kamar kost. Jujur, rasanya sedikit berat karena belum bisa beraktivitas seperti biasa, padahal cucian menumpuk. Beberapa hari setelah operasi saya sudah memberanikan untuk melanjutkan bimbingan saya yang sempat terhenti karena persiapan sebelum operasi. Ketika naik ojol ataupun dibonceng teman, saya selalu minta untuk pelan-pelan saja dan berhati-hati ketika ada lubang ataupun polisi tidur. “Pak, pelan-pelan ya, hati-hati kalau ada lubang. Saya habis operasi pak.” Itu kalimat wajib saya, ketika naik ojol. Jujur, saat itu, rasanya seperti mau menangis, berat. Hahahaha, Tapi, syukurlah saya bisa melewati masa-masa berat pasca operasi.

Saat ini, jahitan pada bekas operasi saya sudah dicabut dan saya juga sudah bisa mandi. Awalnya saya takut melihat bekas operasi saya, tapi sekarang mulai terbiasa. Saat ini, bekas operasi saya kadang terasa nyeri, saya tidak tahu kenapa. Tapi, rasanya tidak berlangsung lama, hanya nyeri di saat-saat tertentu.

Setelah hari terakhir kontrol, saya memberikan fotokopi hasil lab saya pada dokter, dan syukurlah kata beliau hasilnya baik dan tidak ganas.

SADARI: DETEKSI AWAL BENJOLAN PAYUDARA

Awalnya, saya memberanikan diri untuk memeriksakan patudara saya ke faskes karena saya melakukan sadari (periksa payudara sendiri) dan menemukan adanya benjolan. Teman yang pernah menjalani operasi benjolan pada payudara menyarankan saya untuk memeriksakannya, dan saya pun memberanikan diri. 

Untuk teman-teman, ayo rutin periksa payudara sendiri, Jika ada hal yang aneh ataupun terasa ada benjolan, lebih baik diperiksakan sesegara mungkin. Hal tersebut untuk mencegah hal yang tidak diinginkan.

Untuk  semua tindakan medis dari USG hingga operasi semua di-cover BPJS. jangan takut memeriksakan diri 💪👍

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tommy J. Pisa; Masih Seperti yang Dulu

Teori Kewenangan

Dialog (di balik) Hujan