Patah di Punggungmu
“Harapku jatuh di
dadamu
Nyatanya aku patah di
punggungmu”
Sulit, itulah yang dirasakan Amanda setelah berusaha untuk
berpindah hati. Berbulan-bulan ia lalui untuk menghapus cinta sepihaknya.
“Bukankah kamu yang pernah bilang bahwa hebatnya cinta
sepihak itu, kamu bisa memulai dan mengakhirinya sesuka hati,” ujar Tasya.
“Kamu bahkan tidak pernah menjalin hubungan bersama dia.
Lalu, apa yang begitu sulit untuk sekedar lupa?” timpal Karin.
Pecinta ulung, mungkin itulah julukan yang tepat untuk
disematkan kepada Amanda. Tiga tahun mencintai sepihak orang yang bahkan hanya
ia kenali dengan citranya.
“Sepertinya ini bukan hanya persoalan hati. Ada mimpi yang
harus kamu runtuhkan jika ingin melupakannya,” ungkap Tasya.
“Jika bukan hati, lalu apa?” tanya Amanda.
Memahami diri sendiri lebih sulit dibanding memahami orang
lain. Amanda dengan segala impian idealnya. Bebas dan bahagia, maunya. Namun,
terkungkung dalam mimpi yang dianggap ideal oleh orang-orang.
“Be yourself Amanda, be yourself!” gumam Amanda.
Menjadi diri sendiri adalah cara yang dirasa Amanda jitu untuk
menghapus Fattah dalam cinta sepihaknya. Barangkali dengan menjadi dirinya, Ia
akan membenci citra ideal Fattah.
***
Komentar
Posting Komentar