Jangan Seperti Bapakmu



Jangan seperti bapakmu, katanya.
Pria tua di usia senja tersebut tak lagi asik
Nasihatnya melulu soal hidup layak
Kejar cita-citamu, katanya.
jangan sampai hidup miskin, pesannya.
Barangkali menjelang enam puluh tahun usianya
Mimpinya makin suram
Pernah suatu saat kutemani ia ke sawah
Jangan seperti bapakmu, katanya.
Tak hanya di sawah, nasihatnya berlanjut hingga di dapur.
Jangan seperti bapakmu, katanya.
Pria dengan rambut putih tersebut
Menyimpan gundah dan sesal bukan main
Bapakmu ini anak pensiunan, dulu hidup di kota
Jaman dulu makannya nasi kaleng, ceritanya.
Semenjak ibunya meninggal,
Kian hari sesalnya bertumpuk
Bersaing dengan lelahnya.
Jangan seperti bapakmu, katanya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tommy J. Pisa; Masih Seperti yang Dulu

Teori Kewenangan

Dialog (di balik) Hujan