Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2016

Let's Not Fall in Love

Gambar
Jatuh cinta atau sekedar suka. Kegundahan melanda Amira. Hatinya terpaut pada sosok lelaki yang baru ia kenalnya. Pantang jatuh dalam pandangan pertama, itulah kekuatan Amira. Baginya, tidak ada cinta pada pandangan pertama. Jatuh cinta dalam waktu singkat, hanya akan berujung pada kesakitan. Setidaknya kedua hal tersebut yang dipegang Amira selama 24 tahun usianya. Baginya hubungan tak mesti terburu-buru, biar pelan asal bahagia. Jika ia jatuh cinta kepada stranger bisa saja ia akan menyesal seumur hidupnya. Menjatuhkan hati kepada orang yang bahkan hampir kau tak kenali, bisa jadi itu adalah langkah awal menuju kehancuran. “Amira,” teriak seorang pria di koridor kampus. Pria berambbut klimis tersebut menghampiri Amira yang sedang berjalan sendiri. “mau kemana?” tanyanya. “hari ini sibuk gak? Nonton yuk,“ajaknya. “iya lagi sibuk banget nih. Lain kali yak,” respons Amira. “ngapain juga dia ngajak aku nonton. Kita tidak sedekat itu untuk nonton bareng,” gumam Amira. Adit, ...

Jangan Seperti Bapakmu

Gambar
Jangan seperti bapakmu, katanya. Pria tua di usia senja tersebut tak lagi asik Nasihatnya melulu soal hidup layak Kejar cita-citamu, katanya. jangan sampai hidup miskin, pesannya. Barangkali menjelang enam puluh tahun usianya Mimpinya makin suram Pernah suatu saat kutemani ia ke sawah Jangan seperti bapakmu, katanya. Tak hanya di sawah, nasihatnya berlanjut hingga di dapur. Jangan seperti bapakmu, katanya. Pria dengan rambut putih tersebut Menyimpan gundah dan sesal bukan main Bapakmu ini anak pensiunan, dulu hidup di kota Jaman dulu makannya nasi kaleng, ceritanya. Semenjak ibunya meninggal, Kian hari sesalnya bertumpuk Bersaing dengan lelahnya. Jangan seperti bapakmu, katanya.

Patah di Punggungmu

“Harapku jatuh di dadamu Nyatanya aku patah di punggungmu” Sulit, itulah yang dirasakan Amanda setelah berusaha untuk berpindah hati. Berbulan-bulan ia lalui untuk menghapus cinta sepihaknya. “Bukankah kamu yang pernah bilang bahwa hebatnya cinta sepihak itu, kamu bisa memulai dan mengakhirinya sesuka hati,” ujar Tasya. “Kamu bahkan tidak pernah menjalin hubungan bersama dia. Lalu, apa yang begitu sulit untuk sekedar lupa?” timpal Karin. Pecinta ulung, mungkin itulah julukan yang tepat untuk disematkan kepada Amanda. Tiga tahun mencintai sepihak orang yang bahkan hanya ia kenali dengan citranya. “Sepertinya ini bukan hanya persoalan hati. Ada mimpi yang harus kamu runtuhkan jika ingin melupakannya,” ungkap Tasya. “Jika bukan hati, lalu apa?” tanya Amanda. Memahami diri sendiri lebih sulit dibanding memahami orang lain. Amanda dengan segala impian idealnya. Bebas dan bahagia, maunya. Namun, terkungkung dalam mimpi yang dianggap ideal oleh orang-orang. “Be...

Love Yourself First...

“Saya tidak harus berubah demi dia, bukankah pasangan itu harus saling menerima apa adanya?” gumam Amanda. *** Sudah tiga tahun Amanda memendam rasa terhadap Rezky Fattah, seseorang yang dikaguminya. Baginya Fattah adalah sosok lelaki yang paling ideal di matanya. Kalem dan berwibawa. Itulah yang membuat Amanda tergila-gila padanya. Bukan cinta jika tak rumit. Amanda harus terhalang tembok besar. Dalam kamus kehidupan seorang Fattah, tiada istilah Pacaran. Apalagi menggandeng wanita seperti Amanda. Kehidupan mereka bak air dan minyak. Diciptakan berbeda. Fattah dengan kecintaannya terhadap agamanya dan Amanda dengan dunianya sendiri. Bukannya Amanda tak sadar dengan dunia mereka yang terlalu jauh berbeda. Amanda dengan segala pikiran positifnya menantang alam untuk menyatukannya dengan orang yang sungguh berbeda dengannya. Jika cita datang, siapa yang ‘kan menolaknya, termasuk Amanda. “Nda, kalau kamu suka sama dia, harusnya kamu mencoba untuk memperbaiki diri. Coba un...