Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2024
Sajak Rindu kutitip rindu pada rentang waktu jika tak menjelma jadi sajak biarkan ia memberi jejak pada jarak kelak, engkau 'kan tahu  betapa sulitnya tegak  kala raga berjarak
Gambar
                                                                                               Pendam canggung, kata urung terucap biarkan pendam tak jadi dendam lebih baik diam daripada kian kelam kehilangan tak selalu berarti tiada setelahnya, mungkin ada ruang untuk bertumbuh
 jangan pernah berhenti melangkah tak peduli banyak ragu kepadamu meski terbata, kau tak boleh patah karena kata di sana, ciptalah banyak tawa
Gambar
Selamat Jalan Kekasih Sore itu, di tengah rintik hujan, kuayunkan langkah kaki menujunya. “Dimana?” “Di tempat biasa,” katanya. setelah sekian lama tak bersua, ia memintaku menemuinya. berkali-kali ia menelpon dan mengirimkan pesan kepadaku untuk memastikan bahwa aku akan menemuinya. aku bahkan harus meninggalkan acara penting lebih awal karena teleponnya. Entah apa yang ada di benaknya, sehingga ia memberanikan diri menelponku, setelah berbulan-bulan tak menyapaku. Dia memang seberani ini. Keberaniannya terkadang membuatku tak habis pikir. Namun, itulah yang selalu menjadi awal mula tegur sapa ketika kami sedang tidak dalam keadaan bersahabat. Aku berlari kecil masuk ke dalam cafe itu. Ia terduduk dan diam. segelas Matcha Latte di hadapannya, minuman favoritnya. Ia akan selalu memesan itu, bahkan ia pernah memintanya padaku untuk dibelikan ketika sedang dalam perjalanan melewati rumahnya. aku tak sempat membelikannya saat itu, karena ia terlambat memberitahuku, dan itu membuatnya mara...